Selasa, 09 Februari 2010

7 Deadly Sins of Trading

Anda mungkin sudah membaca tulisan saya sebelumnya mengenai perbedaan antara seorang trader dan seorang investor (lihat Ketika trading berbeda dengan investasi). Atau anda sudah pernah mengikuti quiz yang pernah saya buat (lihat pemodal saham seperti apakah saya ?) dan masuk kategori sebagai seorang trader sejati.

Pertanyaannya sekarang: masihkah anda melakukan '7 Deadly Sins of Trading'*?

Sekedar mengulang (karena saya sudah terlalu sering membahas masalah ini), '7 Deadly Sins of Trading' adalah :

  • Failing to cut losses short (gagal untuk cut loss dalam kerugian yang minim)
  • Dollar counting (selalu kepingin untung, tidak mau rugi.. tapi ujung-ujungnya, yang terjadi adalah tidak adanya exit strategi yang jelas. Salah satu akibatnya adalah: trader membiarkan posisi untungnya berubah menjadi posisi rugi. Atau hasil yang lain: trader menjadi 'berani rugi, tapi tidak berani untung' - untung sedikit sudah dijual, tapi rugi berapapun juga ditahan)
  • Switching Time Frame (tadinya rencananya untuk trading, tapi kemudian ketika nyangkut, posisi tersebut berubah menjadi posisi investasi, kalau perlu sampe harga Rp50 di offer)
  • Needing to know more (tidak bisa cepat bereaksi terhadap cepatnya perubahan arah pergerakan harga)
  • Becoming too complacent (kalau market bullish, terus merasa bahwa market tidak akan bergerak turun).
  • Winning the wrong way (menyombongkan kemenangannya karena skill-nya, padahal.. marketnya emang lagi naik. Market turun, langsung hilang.. tidak terdengar ocehannya sama sekali)
  • Rationalizing (selalu mencari-cari alasan kenapa harga bergerak naik atau bergerak turun)

Mau tahu cara mengatasinya? BELAJARLAH MEMPREDIKSI DAN LAKUKAN TRANSAKSI HANYA BERDASARKAN PREDIKSI ANDA SENDIRI, HAVE A TRADING PLAN, dan DISIPLIN DALAM MELAKSANAKANNYA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar